Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Website dan Kontribusi Perolehan Mahasiswa

grafis.aw

Prodi Pendidikan Agama Islam Unugiri, mendapat 400 mahasiswa di penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun ini. Luar biasa.

Keterangan itu, penulis dapatkan dari tulisan Kaprodi PAI Su'udin Aziz berjudul "Welcome Mahasiswa Baru PAI" di website pai.unugiri.ac.id.

Sebagai bagian dari dosen PAI, penulis bangga. Prodi PAI konsisten membranding dirinya, mulai dari kegiatan, lalu prestasi yang diraih oleh mahasiswa maupun dosen. Semua terdokumentasi rapi via online (digital) pada website dan media sosial yang dimiliki.

Tentu apa yang dilakukan di atas, selaras dengan teori Amy Martin pendiri perusahaan media sosial terdepan Digital Royalty yang masuk daftar 20 Perempuan Best-Branded di Twitter (kini X) versi majalah Forbes yang mengatakan, “Kita cenderung tidak menyukai apa yang tidak kita ketahui”.

Terhadap pernyataan Amy, silahkan baca bukunya Dale Carnegie (2023:54) cetakan 40 berjudul How to Win Friends & Influence in the Digital Age.

Mengapa calon mahasiswa baru (Camaba) suka dengan Prodi PAI? Bila kemudian dihubungkan dengan teori di atas, oleh sebab di website prodi menyediakan banyak hal yang ada hubungannya kala menjadi mahasiswa PAI.

Menu berita terupdate, link download tersedia, hingga kolom dari Kaprodi –Su'udin  Aziz atau akrab dipanggil  Mbah Udin, menyajikan tulisan kekinian. Sesuai dengan isu atau kontekstual. 

Apalagi, tulisannya mudah dipahami dan renyah sebagaimana makan krupuk. Sehingga, kriuknya terasa.

Alhasil, ketika ada sesuatu berita dan tulisan baru, linknya kemudian dishare ke group mahasiswa –khusus PAI, yang mencapai ribuan. 

Logika sederhana penulis, meski mereka tidak mayoritas menjadikan link tersebut update status, tetapi manakala ada yang bertanya kepada mereka perihal rekomendasi prodi kuliah di Unugiri, mereka akan memberi jawaban “Masuk Prodi PAI saja”.

Kalimat “Masuk Prodi PAI” saja itu muncul, oleh karena mahasiswa tahu bila kegiatan maupun prestasi terupdate dari share link yang mereka terima di group.

Mungkin sebagian mempertanyakan, apa iya keberadaan website serta media sosial kampus bisa mengonsistenkan hingga meningkat perolehan mahasiswa?

Bagi penulis bisa. Itu karena bila calon mahasiswa membutuhkan informasi perihal prodi, banyak hal bisa didapatkan dari sekadar klik website dan media sosialnya. Catatannya, dua hal di atas terkelola dengan baik.

Apa parameternya? Bisa dari desain yang menarik. Kemudian, konten yang ditampilkan juga berkualitas dari sisi penulisan, serta kemudahan memahami isi pesan. Jadi, bukan sekadar upload yang tidak mengindahkan hal di atas.

Perbandingan

Sebagai perbandingan, kala penulis masih di Kota Semarang, dan bekerja di SMP swasta, ada pengalaman menarik perihal ranking (pemeringkatan) sekolah yang penulis tempati, dengan sekolah yang high class atau favorit.

Kebetulan bapak kepala sekolah sharing kepada penulis, perihal akselerasi apa yang perlu dilakukan agar sekolahnya bisa setara dengan sekolah yang favorit.

Penulis coba kemudian memberi solusi, yang kesimpulannya berdasar hasil analisa penulis, bila sekolah sebagaimana dimaksud kepala sekolah, ternyata branding di medianya luar biasa. 

Hal itu penulis temukan dari salah satu media ternama di Jawa Tengah –Suara Merdeka, yang selalu konsisten meng-up kegiatan-kegiatan sekolah favorit tersebut. Bahkan, masuk pada skala nasional.

Penulis coba menambah, bila bapak kepala sekolah menghendaki, yang bisa kita lakukan adalah menciptakan kegiatan se kreatif mungkin. Kemudian, membranding melalui website dan media patner yang ada di Kota Semarang bahkan Jawa Tengah.

Bapak kepala sekolah kemudian menyetujui usul yang penulis berikan, dan akan all out membuat kreatif setiap kegiatan, agar bisa dibranding hingga laku menjadi headline berita di media massa. 

Oleh karena di sekolah belum ada tenaga yang mempu mengemas kegiatan yang terselenggara layak diterima di media, bapak kepala sekolah meminta penulis membantu khusus mengawal pemberitaan. 

Alhasil, beliau meminta penulis menjadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Eksternal yang fokus kepada pemberitaan apapun perihal sekolah kepada media. 

Sehingga, satu-satunya sekolah swasta yang memiliki Waka Humas dua –internal dan eksternal, adalah di tempat dulu penulis bekerja.

Indent

Kini, atas kiprah sekolah yang friendly dengan media, dan selalu melakukan update kegiatan di web maupun sosial media yang dimiliki, akselerasinya bisa setara dengan sekolah yang telah lama favorit. 

Terkini, untuk mendaftar di sekolah tersebut, calon peserta didik baru sudah indent

Berdasar secuil uraian di atas, secara kasuistik ada kesamaan dengan Prodi PAI meski beda lokus dan jenjang. 

Yakni, branding yang dilakukan kontinu sebagai niat awal. Bukan sekadarnya atau “dhangtek” hari ini ada, setahun kemudian baru ada lagi. Sehingga, informasinya tak konsisten dan terkesan “diada-adakan” agar terlihat update.

Padahal, dari kontiuitas itulah, orang akan melihat rekam jejak informasi yang sambung-menyambung. 

Artinya semua kegiatan yang dilakukan diinformasikan, dengan mengambil sudut pandang kemenarikan tertentu, serta memperhatikan unsur kemenarikan lain sebagaimana termuat dalam keilmuan jurnalistik. 

Selian itu, juga ditopang dengan cara penyajian berbasis singkat, padat, dan hanya penting yang ditulis sebagaimana ciri khas bahasa jurnalistik. 

Jika itu dilakukan, tentu informasi dan pengetahuan yang dishare, akan mempunyai aspek pembeda –berupa kualitas tulisan, karena menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Akhirnya, selamat Prodi PAI atas perolehan Camaba untuk tahun ini –2025, yang luar biasa. 

Semua tidak lepas dari leader dalam hal ini Kaprodi, tim media dan PMB yang tidak lelah membingkai penyajian informasi yang apik, juga ditopang  kualitas SDM dan fasilitas yang dimiliki kampus kini.

: Usman Roin
: Usman Roin (Dosen PAI Unugiri)

Posting Komentar untuk "Website dan Kontribusi Perolehan Mahasiswa"